Indonesian Basketball League
JAKARTA (Bisnis.Com): Liga basket tertinggi di Indonesia, Indonesian Basketball League (IBL), yang sudah berjalan sejak 2003, sekarang berganti nama menjadi National Basketball League (NBL) Indonesia.Pergantian nama itu diumumkan secara resmi di Ballroom Hotel Four Seasons, Jakarta, malam ini, Selasa 25 Mei 2010. Pihak PT DBL (Development Basketball League) Indonesia, pengelola baru IBL yang berpusat di Surabaya, menjelaskan akaan melakukan sejumlah perubahan lain. Misalnya, perubahan jadwal dan penambahan jumlah pertandingan secara signifikan.
DBL Indonesia menceritakan mengapa mereka bersedia mengambil alih IBL, yang dalam beberapa tahun terakhir dianggap mengalami kemerosotan. “Kami sama sekali tak pernah punya bayangan mengambil alih IBL. Pada Desember 2009, seluruh perwakilan klub datang ke Surabaya untuk menemui kami. Kata mereka, liga sedang dalam kondisi terburuk dalam 20 tahun terakhir,” ungkap Azrul Ananda, Direktur PT DBL Indonesia, commissioner NBL Indonesia.
Semula, lanjut Azrul, DBL Indonesia belum bersedia. Sebab, pihaknya sudah punya beban besar mengembangkan Development Basketball League (DBL), liga pelajar yang sudah merambah 21 kota, diikuti sekitar 25.000 pemain dan ofisial.
“Setelah berbincang dengan berbagai pihak, baik di Indonesia maupun di luar negeri, akhirnya kami bersedia. Banyak yang mendorong kami untuk mau, dengan alasan untuk membantu basket Indonesia”, kata Azrul dalam keterangan pers hari ini.
Sementara itu, Ketua Umum PB Perbasi, Noviantika Nasution, lega dengan hadirnya DBL Indonesia sebagai pengelola. “Basket Indonesia membutuhkan orang-orang muda seperti di DBL Indonesia. Visioner, tapi mau memahami keadaan dan paham dalam menghadapi keadaan tersebut. Visi mereka sejalan dengan apa yang kami inginkan,” kata Noviantika.
Logo baru NBL Indonesia dibuat dengan desain sederhana, berwarna merah dan putih. “Liga ini dilahirkan untuk berusaha kembali ke masa emas basket Indonesia. Jadi harus merah putih. Slogan liga pun jelas: For Indonesia”, ujar Azrul.
Perubahan penting lain adalah jadwal dan jumlah pertandingan. Dengan identitas baru, NBL Indonesia punya kesempatan untuk menyesuaikan diri dengan liga-liga profesional di negara-negara lain. “Di negara-negara yang basketnya maju, kompetisi profesional selalu diselenggarakan pada akhir tahun, lalu berakhir di awal tahun selanjutnya. Sejarah basket di Amerika memang sebagai olahraga musim dingin. Kini, di Eropa, Australia, China, dan negara-negara lain mengadopsi jadwal yang sama. Baru pada Mei hingga Agustus, kompetisi-kompetisi bersifat internasional diselenggarakan,” jelas Azrul Ananda.
Musim perdana NBL Indonesia adalah musim 2010-2011. Musim reguler diselenggarakan pada Oktober 2010 hingga Februari 2011. Kompetisi resmi preseason (pramusim) digelar bulan Juli 2010, sebelum bulan puasa. Kompetisi ditutup dengan Championship Series pada Maret 2011.
Delapan klub terbaik akan berkumpul di satu tempat, lalu saling menggugurkan lewat sistem single game elimination. Tim yang bertahan sampai akhir dinobatkan sebagai champion NBL Indonesia 2010-2011. Secara keseluruhan, NBL Indonesia akan menyelenggarakan 166 pertandingan pada musim 2010-2011. Musim terakhir IBL, termasuk turnamen, tidak sampai 130 pertandingan.(msb)
2 komentar:
Suka bgt che ma basket....
kapan ya IBL bisa kayak NBA?
Posting Komentar